Review Jaringan Komputer
Nama: Putu Wulan Wahyu Sandhiani
Nim: 1504505062
Universitas Udayana/Fakultas
Teknik/Teknologi Informasi
Mata Kuliah: Manajemen Jaringan dan
Server B
Dosen: I Putu Eka Pratama, S.T., M.T.
A.
Pengertian
Jaringan Komputer
Jaringan
komputer adalah ”interkoneksi” antara 2 komputer autonomous atau lebih, yang
terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Autonomous
adalah apabila sebuah komputer tidak melakukan kontrol terhadap komputer lain
dengan akses penuh, sehingga dapat membuat komputer lain, restart, shutdows,
kehilangan file atau kerusakan sistem. Definisi jaringan menurut Forouzan
dalam bukunya yang berjudul Computer Network A Top Down Approach,
adalah hubungan dari sejumlah perangkat yang dapat saling berkomunikasi satu sama
lain. Perangkat yang dimaksud mencakup semua jenis perangkat komputer seperti
komputer desktop, laptop, smartphone, tablet dan perangkat
penghubung seperti router, switch, modem dan hub.
B.
Konsep Jaringan Komputer
Pada
dasarnya, jaringan komputer merupakan dua buah komputer atau lebih yang
dihubungkan satu sama lain menggunakan kabel atau tanpa kabel sehingga dapat
melakukan sharing data atau hardware.
1. LAN(Local Area Network)
LAN
(Local Area Network) merupakan jaringan milik pribadi di
dalam sebuah gedung atau kampus yang berjarak sampai beberapa kilometer dan bekerja pada rate ≈ 4 Mbps sampai
>100Mbps. Jaringan LAN terdapat dua tipe, yaitu jaringan peer to peer dan jaringan client-server. Pada jaringan peer to peer, setiap komputer yang
terhubung dapat bertindak sebagai workstation
maupun server, sedangkan pada
jaringan client-server, hanya satu
komputer yang bertindak sebagai server
dan komputer lain sebagai workstation.
Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio dan pengiriman datanya
berbentuk paket. Setiap adapter memiliki no ID yang permanen dan unik yang
berfungsi sebagai sebuah alamat dan selain berisi data tiap paket juga menyertakan alamat penerima dan pengirim
paket tersebut. Sama dengan sebuah adapter Ethernet, sebuat kartu, wireless LAN
akan memeriksa kondisi jaringan sebelum mengirim paket ke dalamnya. Bila
jaringan dalam keadaan kosong, maka paket langsung dikirimkan. Bila kartu
mendeteksi adanya data lain yang sedang menggunakan frekuensi radio, maka ia
menunggu sesaat kemudian memeriksanya kembali.
2. MAN (Metropolitan Area Network)
MAN
merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi
yang sama dengan LAN. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan
dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. Jaringan MAN berguna untuk
membangun jaringan di kantor-kantor dalam wilayah satu kota, gedung, pabrik,
kampus dan kantor pusat yan masih ada dalam 1 jangkauannya.
3. WAN (Wide Area Network)
WAN memiliki konsep yang lebih rumit
dan sangat kompleks bila dibandingkan LAN maupun MAN. WAN merupakan bentuk LAN
dalam cakupan geografis yang lebih luas, sering kali mencakup daerah, negara,
bahkan benua. WAN menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan
WAN kedalam komunikasi global. Suatu WAN
terdiri dari sejumlah node penghubung yang berfungsi menghubungkan antara LAN
yang satu dengan yang lainnya (Tanenbaum, 2003, p19-21). WAN digunakan untuk menghubungkan
jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna
atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan
komputer di lokasi yang lain.
C.
Topologi Jaringan Komputer
1.
Topologi Bus
Topologi bus menggunakan sebuah jalur koneksi, yang kemudian
digunakan secara bersama-sama oleh beberapa buah komputer dan perangkat
jaringan komputer terhubung lainnya. Kelebihan
dari topologi ini antara lain, sederhana dan mudah diimplementasikan, biaya
yang diperlukan relatif lebih sedikit, dapat digunakan untuk kebutuhan komputer
dalam jangka waktu pendek, dan kecepatan pengiriman dan pertukaran data relatif
lebih cepat. Selain kelebihan, tentunya jaringan ini memiliki beberapa kelemahan antara lain, tidak dapat
diandalkan jika digunakan untuk jaringan berkecepatan tinggi, tidak cocok pada
jaringan komputer berskala besar, apabila satu komputer mengalami gangguan,
komputer yang lain
2.
Topologi Star
Topologi star adalah topologi
pada jaringan komputer, dimana sebuah komputer yang menjadi pusat dari
semua komputer yang terhubung ke dalamnya. Kelebihan dari topologi ini adalah
lebih andal sehingga kemungkinan terjadinya tabrakan data sangat kecil, mudah
diimpementasikan, kontrol akses lebih aman, mudah dalam mengurangi dan
menambahkan komputer, mudah untuk diperbaiki dan dirawat, dan privasi untuk
setiap komputer relatif lebih baik. Kelemahan dari topologi ini yaitu, beban
traffik dan kinerja komputer besar, koneksi semua komputer terancam, biaya
besar, selain itu juga dapat menyebabkan lalu lintas pertukaran data melambat.
3.
Topologi Peer to Peer
Topologi peer to peer adalah topologi
jaringan komputer dimana konsep dan pemodelan yang dipakai adalah peer
to peer. Kelebihan topologi ini adalah bersifat lebih independen, setiap
client dapat saling memberi file dan menerima file sesuai dengan kebutuhan
masing-masing, lebih mudah diimplementasikan dengan dukungan perangkat keras
dan perangkat lunak, biaya relatif murah karena tidak perlu komputer server, juga tidak memberatkan komputer
lainnya. Kelemahan dari topologi ini adalah, keamanan data dan sistem relatif
kurang, tidak disarankan memakai pemanfaatan dan implementasi topologi peer too peer, menggunakan konsep penyimpanan
data pada setiap peer.
4.
Topologi Ring
Topologi ring merupakan salah satu topologi yang relatif
sederhana pada jaringan komputer. Komputer dihubungkan satu persatu
sehingga berbentuk lingkaran. Kelebihan dari topologi ini adalah relatif lebih
hemat biaya, topologi star lebih baik dibandingkan dengan topologi star.
Kelemahannya adalah memerlukan teknisi yang memiliki kemampuan dan pemahaman
memerlukan ketelitian tinggin dalam implementasinya, sifat scalable tidak didukung.
5.
Topologi Tree
Topologi tree merupakan topologi yang menyerupai pohon
dimana sebuah komputer menjadi pusat utama. Kelebihan dari topologi ini adalah scalable, mudah dikembangan dan mudah
diperbaiki, dapat menambahkan komputer, mendukung koneksi poin to point, apabila terjadi gangguan pada satu komputer,
komputer lain tidak ikut terganggu. Kelemahan dari topologi ini ada, berpotensi
untuk terjadi tabrakan paket data, bemerlukan usaha yang besar untuk perawatan
dan perbaikan, dan dalam pengimplementasiannya perlu perancangan matang.
6.
Topologi Mesh
Topologi mesh merupakan topologi jaringan komputer yang
menghubungkan semua komputer secara penuh. Kelebihannya yaitu cepat dalam
mendeteksi adanya kesalahan dan gangguan, membantu menigkatkan keamanan data
yang ditukarkan, dan aman dari imbas gangguan oleh komputer lainnya. Kelemahan
topologi ini yaitu memerlukan tenaga ahli, memerlukan biaya yang besar, dan
tidak praktis.
D.
Syarat Jaringan Komputer
Berdasarkan definisi dari jaringan,
terdapat 4 buah syarat agar dapat disebut sebagai jaringan komputer, yaitu
sebagai berikut.
1.
Adanya minimal 2 buah device (perangkat)
atau komputer yang saling terhubung, dapat menggunakan kabel (wired)
atau nirkabel (wireless).
2.
Adanya pengguna jaringan yang berinteraksi dengan pengguna
lainnya maupun layanan dan penyedia layanan.
3.
Adanya pertukaran data di dalamnya. Selain data juga
terdapat konten teks, multimedia maupun informasi.
4.
Adanya sharing terhadap perangkat keras (hardware)
atau perangkat lunak (software).
E.
Sifat-Sifat Dasar Jaringan Komputer
Ada empat buah sifat-sifat dasar
jaringan komputer diantaranya:
1. Scalability yang memiliki kemampuan untuk dapat
diskalakan, yang berarti bahwa jaringan komputer dapat diskalakan dengan
kebutuhan pengguna jaringan komputer sehingga jaringan komputer dapat
berkembang dengan luas.
2.
Resource Sharing yang dapat diartikan sebagai sumber
daya dimana jaringan komputer dapat digunakan untuk saling berbagi dan memakai
secara bersama-sama segala sumber daya yang ada.
3.
Connectivity yang memiliki arti mudah terhubung atau dihubungkan, dimana
jaringan komputer memiliki sifat untuk mudah dihubungkan ke semua pengguna
komputer serta pengguna komputer itu sendiri juga mudah terhubung ke jaringan
komputer.
4.
Reliability yang memiliki arti keandalan dimana
jaringan komputer memiliki kemampuan untuk dapat diandalkan di dalam jaringan
komputer. Paket data yang dikirimkin oleh pengirim akan sampai dengan baik.
F.
Permodelan Layer Pada Jarngan
Komputer
Secara umum, permodelan layer pada
jaringan computer terbagi menjadi dua, yaitupermodelan layer OSI(Open System Interconnection)
dan permodelan layer TCP/IP(transmission Transfer Protocol/Internet Protocol).
Setelahnya permodelan layer TCP/IP dibagi lagi menjadi dua versi yaitu TCP/IP
versi umum dan TCP/IP versi Forouzan.
1.
Permodelan Layer OSI(Open System
Interconnection)
OSI adalah permodelan pertama yang diterapkan di dalam
jaringan computer dan ditetapkan oleh ISO. Dalam Permodelan OSI terapat tujuh
buah layer yang dapat dibayangkan sebagai tujuh buah lapisan yang ditumpuk dari
atas ke bawah.keujuh buah layer itu memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam
jaringan computer. Pada setiap layer paket data yang dikirimkan memiliki nama
yang berbeda-beda. Ketujuh buah layer tersebut jika diurutkan dari atas ke
bawah, antara lain:
1)
Physical Layer
Layer ini
merupakan layer lapisan pertama atau terbawah pada permodelan OSI.
Sesuai dengan namanya, layer ini lebih banyak menangani perangkat fisik atau hardware, dan
juga mengatur pengolahan sinyal didalamnya, baik sinyal analog maupun digital.
Lapisan ini tidak memiliki protocol yang spesifik didalamnya. Fungsi dari phsycal
layer ini yaitu:
a. Sebagai
media transmisi jaringan
b. Ikut
menentukan di dalam proses pngabelan
c. Ikut
menentukan topologi jaringan
d. Membantu
proses persinyalan
e. Membantu
singkronisasi bit data
2)
Data Link Layer
Data
link layer merupakan lapisan kedua pada permodelan layer
OSI. Layer ini memiliki beberapa fungsi penting, yaitu:
a.
Membantu melakukan koreksi kesalahan terhadap aliran paket
data (Error Control).
b.
Membantu dalam melakukan kontrol terhadap aliran paket data
(Flow Control).
c.
Menentukan operasi dari perangkat-perangkat keras (hardware)
penghubung jaringan yang meliputi hub, switch dan router.
d.
Ikut serta menentukan pegalamatan perangkat keras dengan
bantuan protokol ARP (Address Resolution Protocol) dan MAC (Medium
Access Control)Adrress.
Ada
dua protocol yang digunakan dalam layer ini, yaitu PPP (Point to Point
Protocol) yang merupakan protokol yang digunakan untuk point to point pada
suatu jaringan, lalu SLIP (Serial Line Internet Protocol) yang merupakan
protokol yang digunakan untuk menyambung serial.
3)
Network Layer
Network
Layer merupakan
layer yang berada di lapis ketiga diatas Data Link Layer. Paket
data dalam Network Layer disebut dengan Datagram. Network Layer memiliki beberapa fungsi di dalam
jaringan komputer, antara lain sebagai berikut.
a.
Membantu di dalam mendifinisikan alamat komputer di dalam
jaringan melalui interface sistem operasi dan aplikasi.
b.
Membantu pembuatan header dari paket data (Packet Header)
c.
Terlibat dalam proses Routing.
Protokol
yang digunakan pasa layer ini antara lain IP (Internetworking
Protocol) yang merupakan mekanisme transmisi yang digunakan untuk
menstransportasikan data dalam-dalam paket yang disebut datagram, ARP (Address
Resulotion Protocol) yang mrupakan protokol yang digunakan untuk mengetahui
alamat IP berdasarkan alamat fisik dari sebuah computer, RARP (Reverse Address
Resulotion Protocol) yang merupakan protokol yang digunakan untuk mengetahui
alamat fisik melalui IP computer, ICMP (Internet Control Message
Protocol) yang berupa mekanisme yang digunakan oleh sejumlah host untuk
mengirim notifikasi datagram yang mengalami masalah pada hostnya, IGMP
(Internet Group Message Protocol) yang merupakan protokol yang digunakan untuk
memberi fasilitas message yang simultan kepada group penerima.
4)
Transport Layer
Transport
layer merupakan lapisan keempat dari permodelan layer OSI. Lapisan ini memiliki
fungsi:
a.
Memecah paket data menjadi beberapa buah unit paket data.
b.
Melakukan penomoran untuk setiap pecahan paket data.
c.
Membantu proses datagram paket data, terkait dengan
pemecahan paket data, pembungkusan unit paket (Encapsulation) data dan
pembukaan bungkusan paket data (Decapsulation).
Protokol
yang digunakan pada layer ini antaa lain TCP (Trasmission Control Protocol)
yang merupakan protokol yang menyediakan layanan penuh lapisan transport untuk
aplikasi, UDP (User Datagram Protocol) yaitu protokol connectionless dan
proses-to-procces yang hanya menambahkan alamat port, cheksum error control dan
panjang informasi data pada layer di atasnya.
5)
Session Layer
Layer ini merupakan lapisan kelima dari permodelan
layer OSI. Layer ini memiliki fungsi terkait denga sesi penting dalam jaringan
computer, antara lain:
a.
Melakukan proses pendefinisian dan pembuatan koneksi.
b.
Melakukan pemeliharaan koneksi
c.
Melakukan penghancuran koneksi.
Protokol
yang digunakan pada layer ini adalah NETBIOS, NETBEUI (NETBIOS Extended User
Interface), (AppleTalk Data Stream Protocol), PAP (Printer Access Protocol),
SPDU (Session Protokol Data unit) dan RCP
6)
Presentation Layer
Presentation
layer merupakan
lapisan keenam dari permodelan layer OSI, lpisan ini bertugas untuk
menterjemahkan data yang ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang
dapat ditransmisikan oleh jaringan komputer. Protokol yang digunakan pada
permodelan ini yaitu TELNET, SMTP (Simple Mail Transfer
Protocol), SNMP (Simple Network
Management Protocol)
7)
Application Layer
Application
layer merupakan
layer ketujuh atau teratas yang terdapat dalam permodelan OSI, layer ini
memiliki beberapa fungsi, yaitu:
a.
Mendefinisikan spesifikasi aplikasi untuk dapat
berkomunikasi dalam jaringan komputer.
b.
Sebagai interface aplikasi dalam jaringan.
c.
Membantu di dalam pengaksesan jaringan.
Protokol
yang digunakan pada layer ini antara lain HTTP (Hyper Text Transfer Protocol ),
FTP (File Transfer Protokol), NFS (Network File system), DNS (Domain Name
System), POP3 (Post Office Protocol), MIME (Multipurpose Internet Mail
Exension), SMB (Server Messange Block), NNTP (Network News Transfer Protocol), DHCP
(Dynamic Configuration Protocol)
2.
TCP/IP Versi Umum
Permodelan layer TCP/IP ini muncul karena adanya beragam
kekurangan pada permodelan layer OSI dan pemodelan tersebut mulai tidak relevan
dengan perkembangan jaman, tepatnyya aplikasi dan perkembangan jaman itu
sendiri. Permodelan ini lebih simple karena didalamnya hanya terdapat empat
buah layer yang merupakan gabungan dari beberapa layer yang diangap memiliki
kemiripan menjadi satu. Bagian dari permodelan ini antara lain:
1. Link layer (data link/Network Access), merupakan layer
terbawah pada pemodelan layer TCP/IP. Layer ini berfungsi untuk mendefinisikan
beragam metode di dalam jaringan komputer yang sedang berkomunikasi. Pada layer
ini unit data disebut dengan frame,
yang terdiri atas frame header, frame data dan frame footer.
2. Internet Layer bedara di lapis kedua,
diatas Link Layer, dapat disetarakan dengan Network Layer pada
pemodelan layer OSI.. Internet Layer berfungsi untuk
pergantian datagram pada jaringan. Layer ini menyediakan interface jaringan
yang seragam, dengan menyembunyikan topologi yang digunakan. Layer ini
juga bertugas untuk pengalamatan dan routing, oleh karena itu
pada layer ini terdapat IP headerdan IP
data. Protocol yang berjalan pada layer ini antara lain adalah IP,
PPP dan SLIP.
3. Transport Layer merupakan layer pada
lapis ketiga, berada diatas Internet Layer, dapat disetarakan
dengan Transport Layer pada pemodelan layer OSI. Layer ini
berfungsi untuk menyediakan konektivitas antar proses (end to end service),channel pergantian
data untuk aplikasi, transmisi end to end message, dengan
mengguunakan protokol SCTP, TCP dan UDP.
4. Application Layer merupakan layer teratas
yang berfungsi untuk komunikasi data antar aplikasi dan komputer. Protokol
jaringan yang berjalan di layer ini antara lain SMTP, HTTP, FTP, POP3. Application
Layer dapat disetarakan dengan Session Layer, Presentation
Layer dan Application Layer pada pemodelan layer OSI.
Application Layer berperan untuk menyediakan layanan ke pengguna, dimana
komunikasi dilakukan dengan menggunakan Logical Connection.
3. TCP/IP Versi Forouzan
Pemodelan Layer TCP/IP
versi Forouzan terdapat penambahan satu layer dibandingkan dengan
pemodelan layer TCP/IP secara umum, yaitu Physical Layeryang
merupakan layer lapisan terbawah. Nilai lebih dari
pemodelan layer TCP/IP versi Forouzan ini adalah dilibatkannya
perangkat fisik (beserta proses dan fungsionalitasnya) sebagai sebuah layer tersendiri.
1.
Physical Layer
Physical Layer merupakan layer terbawah dari pemodelan layer TCP/IP
versi Forouzan ini. Layer ini berkaitan dengan koneksi wired (kabel)
dan berhubungan fisik dengan jaringan komputer yang mencakup perangkat keras
penghubung, pensinyalan, bit data, transmisi data dalam bentuk
analog dan digital, serta transmisi data. Fungsi penting dari layer ini antara
lain sebagai berikut.
a.
Menjadi media transmisi secara fisik, termasuk transmisi
digital dan analog.
b.
Berperan di dalam proses topologi jaringan.
c.
Berperan di dalam proses pensinyalan, mencakup digital dan
analog.
d.
Berperan di dalam proses bit data,
sinkronisasi bit data dan bit rate.
e.
Berperan dalam proses pengabelan.
2.
Data Link Layer
Data Link Layer pada pemodelan layer TCP/IP versi
Forouzan ini memiliki definisi dan fungsionalitas yang sama dengan Data
Link Layer (Network Access/Link Layer) pada pemodelan layer TCP/IP
versi umum yang telah diuraikan sebelumnya.
3.
Network Layer
Network Layer pada pemodelan layer TCP/IP versi
Forouzan ini memiliki definisi dan fungsionalitas yang sama dengan Network
Layer pada pemodelan layerTCP/IP versi umum yang telah
diuraikan sebelumnya.
4. Transport
Layer
Transport Layer pada pemodelan layer TCP/IP versi
Forouzan ini memiliki definisi dan fungsionalitas dengan Transport
Layer pada pemodelan layer TCP/IP versi umum yang
telah diuraikan sebelumnya.
5.
Application Layer
Application Layer pada pemodelan layer TCP/IP
versi Forouzan ini memiliki definisi dan fungsionalitas dengan Application
Layer pada pemodelan layer TCP/IP versi umum yang
telah diuraikan sebelumnya.
Sumber :
1. Eka Pratama, I Putu Agus. Handbook Jaringan
Komputer. Informatika. Bandung. 2014.
2. Suar Wibawa, Kadek. 2014. OSI
dan TCP Layer. Dipresentasikan pada Perkuliahan Mata Kuliah Jaringan
Komputer dan Komunikasi Semester 2. Badung.
Komentar
Posting Komentar