PENERAPAN ERP MODUL PENJUALAN PADA “CV CHIDEHAFU” MENGGUNAKAN APLIKASI ERZ4P

Nama :
Putu Wulan Wahyu Sandhiani
NIM :
1504505062
Universitas Udayana Fakultas Teknik Program Studi Teknologi Informasi
Mata Kuliah :
Enterprise Resource Planning
Dosen :
I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


         Bab III membahas mengenai metode penelitian yang digunakan untuk menerapkan Enterprise Resource Planning pada modul penjualan di perusahaan manufaktur.

3.1              Tempat dan Waktu Penelitian
 Tempat melaksanakan penelitian mengenai penerapan ERP pada perusahaan adalah sebuah usaha garment yaitu CV. CHIDEHAFU berlokasi di Jalan Pulau Moyo No.1A, Pedungan, Denpasar Selatan, Pedungan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali. Penelitian dimulai pada Bulan Semptember dan berakhir pada Bulan Desember 2018

3.2              Sumber Data
Terdapat dua buah metode pengumpulan data yang digunakan untuk melakukan penelitian untuk menerapkan modul ERP pada perusahaan manufaktur CV. CHIDEHAFU yaitu observasi lapangan dan wawancara. Berikut merupakan penjelasan dari metode pengumpulan data tersebut.

3.2.1.      Observasi Lapangan
Observasi lapangan merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk melihat langsung data kondisi perusahaan. Penerapan metode ini adalah melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang terjadi pada CV CHIDEHAFU untuk mengidentifikasi bagaimana proses sesungguhnya yang terjadi di perusahaan tersebut.

3.2.2.      Wawancara
Metode wawancara merupakan suatu metode yang dilakukan dengan melakukan interview dengan pemilih atau salah satu staff perusahaan untuk mengetahui permasalahan yang ada di perusahaan tersebut. Proses wawancara dilakukan oleh salah satu staff yang bekerja di bidang produksi. Proses wawancara juga dapat digunakan untuk memperjelas proses bisnis yang telah dilihat pada saat observasi lapangan agar informasi yang didapat tidak salah.

3.3              Proses Bisnis
CV Chidehafu merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya di bidang produksi pakaian, tas, dan beberapa aksesoris. Kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan ini masih dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia, sehingga kualitas yang dihasilkan cukup detail. Perusahaan ini menerima pesanan sesuai dengan desain pelanggan dan juga menghasilkan produk dari desain sendiri. Proses bisnis yang berjalan pada perusahaan ini yaitu proses pembuatan produk dimulai dari pemesanan bahan oleh pelanggan dan diakhiri oleh penyerahan produk ke pelanggan, berikut merupakan alur dari proses produksi pakaian yang diterapkan pada CV Chidehafu.


Gambar 3.
1 Proses Bisnis Produksi Pakaian
Gambar 3.1 merupakan alur dari proses bisnis yang berjalan di CV Chidehafu. Proses ini dimulai dari pelanggan melakukan pemesanan produk yang diinginkan kepada staf dan menjelaskan secara garis besar bagaimana produk yang ingin di produksi seperti jumlah, ukuran, dan warna. Pihak garment akan membuatkan desain produk berdasarkan penjelasan yang sebelumnya telah diberikan oleh pelanggan dalam bentuk gambar atau sampel produk jadi. Sampel tersebut akan dikirimkan ke pelanggan untuk dinilai apakah desain yang dibuat telah sesuai dengan keinginan pelanggan, jika sampel disetujui maka proses berlanjut ke proses dilanjutkan, jika sampel tidak disetujui maka proses perbaikan sampel kembali dilakukan sampai sampel disetujui oleh pelanggan.
Proses selanjutnya yang dilakukan adalah mengecek stok bahan baku pembuatan produk, apabila stok mencukupi maka produksi dilanjutkan, apabila stok tidak cukup maka akan dilakukan pemesanan terlebih dahulu kepada supplier. Proses produksi akan dimulai apabila seluruh bahan baku telah mencukupi. dilakukan sesuai dengan sampel yang telah disetujui oleh pelanggan.
Pelanggan dapat memilih untuk langsung membayar cash seluruh pesanan yang di buat atau menggunakan pesanan konsinasi dimana pesanan tersebut dapat dibayarkan secara berkala.

3.4              Proses Bisnis Turunan
Proses bisnis turunan merupakan perbaikan dari proses bisnis yang berjalan di perusahaan. Proses bisnis ini dibagi menjadi tiga untuk mempermudah pembahasan setiap proses menjadi lebih detail. Berikut merupakan proses bisnis turunan yang dihasilkan.

3.4.1.      Proses Bisnis Turunan Produksi Pakaian
Proses bisnis produksi pakaian pencatatannya belum di integrasikan dengan pembelian bahan baku. Hal ini menyebabkan beberapa permasalahan saat penjumlahan bahan yang dibeli dan di produksi menjadi tidak sesuai. Dengan menggunakan modul manufaktur yang terdapat pada ERP maka permasalahan ini dapat diselesaikan. Proses bisnis turunan dari produksi pakaian dapat dilihat pada gambar berikut. 


Gambar 3. 2 Proses Bisnis Turunan Penjualan Produk
Gambar 3.2 merupakan proses bisnis perbaikan dengan menggunakan modul manufaktur pada ERP. Penggunaan modul ini dapat mengintegrasikan data yang terdapat pada pembelian dan produksi sehingga pembelian dan penggunaan bahan baku mentah dapat dikelola dengan baik dan efisien.

3.4.1.      Proses Bisnis Turunan Penjualan Produk
Proses bisnis penjualan produk yang telah berjalan di perusahaan mendapatkan kendala pada saat melakukan penjualan yang pelanggan yang melakukan pembayaran konsinyasi. Penjual ini akan mengambil terlebih dahulu sebagian atau keseluruhan barang yang telah dipesan lalu dijual, dan pembayaran dilakukan secara berkala (kredit). 
Gambar 3. 3 Proses Bisnis Turunan Penjualan Produk
Gambar 3.3 merupakan proses bisnis perbaikan dengan menggunakan modul penjualan pada ERP. Dalam proses bisnis sebelumnya belum terdapat proses pencatatan secara efektif tentang pembayaran yang dilakukan oleh pembeli. Pencatatan produksi dan pembayaran dicacat terpisah sehingga terkadang terjadi kesalahan dalam pencatatannya. Penggunaan ERP dapat membantu integrasi antara proses penjualan dengan proses produksi sehingga data produksi langsung masuk ke bagian keuangan dan dapat memantau pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan.




BAB IV

PEMBAHASAN

1.      Pembuatan bahan baku     

2.      Pembelian Bahan Baku ke Supplier

3.      Invoice pembelian

4.      Daftar Hutang Usaha

5.      Pembayaran Hutang

6.      Proses produksi baju

7.      Pesanan penjualan konsinasi

8.      Daftar pesanan

9.      Informasi detail barang yang dipesan dan dibayar

10.  Pembayaran 30pcs barang yang telah dipesan

11.  Invoice pembayaran 30pcs barang

12.  Sisa barang setelah pelanggan melakukan pembayaran sebanyak 30pcs

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Modul Utama ERP dan Implementasinya

ERP: Enterprise Resource Planing