ERP : Penerapan ERP pada Industri Manufaktur
Nama :
Putu Wulan Wahyu Sandhiani
NIM :
1504505062
Universitas Udayana Fakultas Teknik Program Studi Teknologi Informasi
Mata Kuliah :
Enterprise Resource Planning
Dosen :
I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.
Putu Wulan Wahyu Sandhiani
NIM :
1504505062
Universitas Udayana Fakultas Teknik Program Studi Teknologi Informasi
Mata Kuliah :
Enterprise Resource Planning
Dosen :
I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.
ERP dan Manufaktur
Manufaktur merupakan salah satu bidang industri yang paling banyak memperoleh peran/manfaat dari adanya implementasi ERP.
Manufaktur merujuk kepada salah satu bidang industri/perusahaan yang menerapkan sejumlah alat dan media, untuk menjalankan core business, business process, dan fungsi utamanya untuk mengolah bahan mentah manjadi barang setengah jadi maupun barang jadi, untuk dapat didistribusikan ke distributor dan konsumen akhir.
Manufaktur melibatkan 2 atau lebih proses, dengan mengintegrasikan komponen-komponen produk yang digunakan. Manufaktur sangan erat kaitanya dengan rekayasa atau teknik (engineering) dan dapat berupa produk fisik, produk non fisik (ex : software), maupun keduanya.
berukit merupakan 10 modul ERP yang biasanya terdapat pada industri di bidang manufaktur.
1.Tooling (inventory dan capacity) → merupakan modul yang mengatur
penggunaan alat (tool) dan kedatangan bahan mentah secara tepat waktu di tempat produksi dan sesuai jadwal. Selain itu modul ini juga memuat informasi mengenai sisa umur pakai alat dan pemeliharaan alatnya.
2.Engineering Change Control → mendefinisikan otorisasi untuk penerapan engineering sehingga meningkatkan kontrol atas perubahan order engineering secara efektif.
3.Serialization → pemilihan material dan serialisasi atas komponen yang dibuat menggunakan material tersebut.
4.Configuration Management → menurangi siklus waktu order dengan mempersingkat waktu review engineering melalui penyediaan knowledge base.
5.Engineering Data Management → mempercepat manajemen dan pengiriman data.
6.Just in Time → membantu bagian produksi untuk melakukan transisi jadwal produksi berdasarkan permintaan.
7.Quality Management → membantu benchmarking (perbandingan) produk
8.Material and Capacity Planning → membantu perencanaan ketersediaan bahan mentah dengan kebutuhan pembeli dan jumlah barang yang harus diproduksi.
9.Point of Sale → pembelian barang langsung oleh konsumen (kasir)
10.Keuangan dan akutansi → pengelolaan keuangan, transaksi, buku besar.
Mekanisme ERP pada Manufakturing
1. Forecasting (Peramalan)
Merupakan suatu proses perkiraan penjualan dan penggunaan produk, untuk dapat
menentukan jumlah produksi yang tepat. Peramalan juga menggambarkan permintaan yang
akan datang berdasarkan pada beberapa variable. Peramalan menerima informasi dari perencanaan bisnis dan analisis penjualan, yang selanjutnya memberikan informasi kepada perencanaan produksi dan perencanaan keuangan.
2. MRP (Manufacturing Resource Planing)
MRP dalam bisnis manufaktur memiliki beberapa tugas yaitu menerima informasi dari peramalan (forecasting), input pesanan (order entry), proses rekayasa (engineering), dan plant & equipment maintenance. MRP juga bertugas untuk memberikan informasi mengenai hutang (accounts payable), piutang (accounts receivable), pengiriman (shipping), perencanaan bisnis, dan fungsi-fungsi lain dari perusahaan.
3. Akutansi dan Keuangan
Akuntansi dan keuangan dalam ERP ini menangani fungsi yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan pada perusahaan seperti : payroll, product costing, hutang (accounts payable), piutang (accounts receivable), harta tetap (fixed assets), dan general ledger, yang
berperan penting dalam perencanaan keuangan guna mendukung sistem ERP, bahkan perencanaan kebutuhan tooling (alat-alat pembantu) untuk produksi. Komponen tooling dari ERP menerima informasi dari MPS, manajemen persediaan, dan harta tetap, yang selanjutnya memberikan informasi kepada production scheduling, pembelian, dan general ledger.
4. Engineering
Engineering) juga memegang peran penting pada ERP di manufakturing. Informasi terkait engineering disimpan melalui bills of material (BOM) dan routing. Informasi ini kemudian diserahkan kepada bagian pembelian dan product costing. Engineering pada ERP dikendalikan oleh Engineering Change Notice (ECN) number, date, dan product serial number (hardware, software).
ERP dapat diterapkan pada industri manufakturing apapun, baik skala kecil, menengah, maupun skala besar dengan sejumlah cabang di tempat lain. Yang utama adalah adanya kejelasan proses bisnis, pemetaan kebutuhan industri/perusahaan terhadap ERP, serta kepastian integrasi (sistem, data, middleware). Penerapan ERP pada perusahaan manufakturing dapat berupa software atau sistem (software + hardware).
Komentar
Posting Komentar